Kini
aku hadir kembali sebagai aku.
Aku hadir dengan sejuta Mimpi dan Khayalan. Mimpi yang tak pernah dimengerti siapapun. Mimpi yang hanya ada bersamaku. Khayalan yang tiba-tiba muncul ketika aku terdiam. Khayalan2 dari sejuta orang yang menginspirasi.
Mengingat orang yang menginspirasi, salah satunya sosok yang paling menginspirasi adalah (Alm) kakekku [Emin Palmin] yang lebih akrab disapa Bapak Emin. Dan Jika ada yang bertanya siapa aku? Aku adalah Rahmi Palmin. Kenapa? karena aku bangga memakai nama kakekku .. hehehhe...... Entahlah, rasanya bagus saja nama itu disandingkan dengan nama depanku. hahahahahhaa....
Sejak aku berumur 5 tahun, beliau sering sekali bercerita. Setiap dari perkataanya mampu menghasilkan imajinasi dalam kepalaku. Setiap kali ia bercerita, saat itu pula aku sering membayangkan khayalan-khayalan dan mimpi konyol. Mencoba mengilustrasikannya dalam otakku.
Namun, cerita-cerita itu mulai terhenti ketika beliau kembali ke sisi-Nya. Sejak saat itu aku merasa tak ada lagi yang harus aku gambarkan dalam otakku. Hingga saat aku beranjak SMP, aku mencoba untuk menciptakan kembali imajinasi-imajinasi dan mimpi yang tertunda. Aku kembali menulis. Menulis apapun yang ada dikepalaku. Dan sayangnya, itu tidak lama.
Aku pikir, aku akan stuck sampai disitu. Ternyata tidak. 2012 lalu aku kembali menulis. Awalnya memang bingung apa yang harus aku tulis dalam catatanku. Tapi, tanganku mengalir begitu saja menulis. Aku tak pernah punyai keberanian untuk publish catatan2 kecilku. hahaha Tak PEDE.
Sampai suatu saat ketika adik bungsuku meminta bantuan untuk mengerjakan tugasnya tentang "Kuman", aku menemukan satu blog yang aku kira itu ada sangkut pautnya dengan tugas adikku dan ternyata tidak sama sekali -___- . Dan entah kenapa blog itu seolah berkata "baca aku, baca aku" hahahaha (lebay). Aku pun membacanya. Dan luar biasa sekali tulisannya mampu membangkitkan semangatku untuk lebih giat menulis. Karakter tulisan yang benar2 apa adanya, lucu, sedih, bahagia dan kagum.
Bukan hanya penulis itu yang membangkitkan hasratku untuk menulis. Namun, ada satu tokoh yang sangat berpengaruh bagi semua tulisanku. Tokoh itu adalah "Dia". hahahahha.... Tangan dan penaku rasanya begitu lihai menari diatas kertas ketika yang kutulis itu tentang "Dia".
Karena itulah aku kembali sebagai aku saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar