Amye's Dream Kingdom

  • HOME
  • LIFE and ADVENTURE
  • MUSIC
  • FIKSI
  • EDUCATION

Rabu, 11 Mei 2016

Tatapan ini Biar Ku Gantungkan dalam Harap

 Dimi     21.47     No comments   



Kaki itu semakin sering berjalan dihadapanku. Perlahan sering kuikuti derap langkahnya dari belakang tirai tanpa diketahui oleh Si Pemilik kaki jenjang itu. Sesaat sempat dia menoleh ke belakang, merasa keadaan sekitar tidak baik. Dia pantas merasa seperti itu, karna mataku tak pernah lepas menatapnya bahkan hingga bayangnya tak terlihat lagi. Meskipun begitu, aku rasa dia tak pernah peduli siapa yang mengganggunya dibalik tirai.

Seperti biasa, tak hanya kakinya yang terlihat indah dalam pandanganku, namun kepalanya pun masih tetap menengadah ke atas. Begitu tegap. Entah kenapa pemandangan itu seringkali membuat aku tersenyum, berpikir dan kadang teramat menatap tiap kali aku melihatnya. Aneh. Padahal dia tak sedikitpun pernah menoleh ke arahku.

Tak hanya saat dihadapanku aku melihatnya. Kadang kutatap dia di jendela, menjelma embun atau semilir angin, hingga tak kudapati dirinya dari pandanganku. Duduk, menengadah hingga berdiri dan duduk kembali. Kucoba melihat kembali, kembali dan kembali. Berharap bisa kudapati lagi sosoknya dibalik jendela yang tebal debu itu. Meski samar-samar, aku pasti dapat melihatnya.

Dia adalah kamu. Manusia yang sama yang aku cintai lebih dulu dibanding kamu yang mencintaiku. Kini dibalik pintu aku melihatmu. Focus, tertawa, melirik. Dan lirikan itu seringkali membuatku takut akan kamu dapati aku tengah memandangmu. Hitam, Abu, merah itu pakaian yang kamu pakai saat aku melihatmu. Dan abu, yang aku ingat adalah pakaian yang kamu pakai saat aku memutuskan untuk mencintaimu. Tak hanya sekedar mengagumi. Tak masalah bukan, jika aku memutuskan hal seperti itu? Ya memang benar aku rasa. Itu hak ku sebagai manusia. Dan aku memilihmu tanpa harus aku memaksa bahwa kau pun harus memilihku.

Di suatu acara, jantungku semakin berdegup. Mengapa tidak?. Itu semua karena kamu duduk di sampingku. Saat itu tatapanku begitu penuh harap. Tapi sayang, Hanya tatapanku yang nampak tak seperti biasa. Tidak dengan kamu yang menatapku biasa-biasa saja. Aku semakin kagum dan yakin. Kamu tak seperti kebanyakan mereka yang memberikan harapan dan omong kosong. Aku menyukai sikap dinginmu.

Aku sungguh malu saat aku memutuskan untuk benar-benar jatuh cinta. Aku malu ketika rasa itu memang hadir. Aku sungguh malu pada keteranganku sendiri. Namun tidakkah lebih memalukan jika aku memakan segala omong kosongku sendiri, seperti kubilang ‘aku cinta kamu’ dan hanya terlantang di dalam hati. Oh, betapa memalukannya, aku lebih memilih menggigit lidahku sendiri ketimbang mengakuimu mengagumkan.


Sudah seharusnya aku memohon maaf atas semua tatapanku terhadap kamu. Mungkin akan banyak orang yang berkata, “TAHU DIRILAH KAMU. KAMU TAK SEPADAN DENGAN DIA”. Ahh… biarlah saja. Aku tahu,  aku sadar bahwa “Tahu diri itu perlu, dan sedikit rasa malu itu tak kalah penting” tapi Biarkanlah tatapanku ini aku gantungkan pada pengharapanku setiap kali aku melihatmu.


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

  • ALL ABOUT AMMI
    Bermula dari catatan kosong, kertas itu teramat putih bersih. Mamaku punya cerita sendiri tentangku. Ia selalu membawaku kemanapun ia perg...
  • GITHUB Groupware
    “Berbagi tidak selamanya merugi” Hahaha... kalimat diatas hanya sebatas gabungan kata dengan makna cukup besar. Tapi bergantung juga pada...
  • Aku Mencintai
    Mencintai. Rasanya kata itu sudah tidak asing lagi. Aku yakin, setiap orang pasti pernah merasakannya. Usiaku kini 21. Dulu aku pernah me...
  • Aku Hadir Kembali Sebagai Aku
    Kini aku hadir kembali sebagai aku. Aku hadir dengan sejuta Mimpi dan Khayalan. Mimpi yang tak pernah dimengerti siapapun. Mimpi yang...
  • Menatap Merpati
    Hai pagi, terang sekali hari ini tapi tetap sejuk. Salam hangatku padamu semesta. Hai langit, birumu begitu menawan. Kulihat kau asik b...
  • Tulisanku
    Tulisanku. Ia tak pernah lepas dari sendunya musik dan syair lagu yang kudengar,, tak lepas dari apa yang aku lihat terlebih tak pernah ...
  • Senapan Angin
    Seperti yang sudah aku ceritakan berkali-kali dalam tulisan sebelumnya. Aku ternyata telah menjatuhkan hatiku. Sungguh jarang sekali ak...
  • Ingin ku Susun Catatan Baru
    Sebelumnya, aku punyai catatan indah yang kini sudah sangat usang. Catatan yang kini rusak bahkan tak pernah ingin aku perbaiki catatan itu...
  • Tatapan ini Biar Ku Gantungkan dalam Harap
    Kaki itu semakin sering berjalan dihadapanku. Perlahan sering kuikuti derap langkahnya dari belakang tirai tanpa diketahui oleh Si Pemi...
  • Aku Mulai Berlabuh
    Aku yang tak pernah berhenti. Aku begitu malu tuk bersikap. Aku mulai berani. Menga...

Recent Posts

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ▼  2016 (9)
    • ►  Agustus (2)
    • ▼  Mei (3)
      • Ingin ku Susun Catatan Baru
      • Tatapan ini Biar Ku Gantungkan dalam Harap
      • Pertama Kali
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (3)

Sample Text

Copyright © Amye's Dream Kingdom | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates